UDIN HOMELESS



UDIN HOMELESS
Detektif Kampung



Sudah lama aku tidak bertemu dengan udin, teman sekampungku. Aku sangat ingin menemuinya, karena ada banyak benyak hal yang ingin ku ceritakan padanya tentang liburanku di luar kota. Aku memutuskan untuk pergi kerumahnya, setibanya  disana aku melihat udin sedang duduk termenung di depan rumahnya. Ternyata dia sedang memikirkan tentang kasus hilangnya panci milik ibu Ipok. Udin menceritakan padaku bahwa panci milik ibu ipok telah hilang dicuri oleh seseorang. Tidak lama kemudian udin mengajakku ke TKP untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. 


Sesampainya disana, kami bertemu dengan Budi, anaknya ibu Ipok. Mata kanan budi terlihat lebam. Udin bertanya kepada Budi mengenai penyebab matanya menjadi lebam. Ternyata penyebab mata Budi menjadi lebam karena dipukuli oleh maling yang mencuri panci di rumahnya. Budi sempat melihat maling tersebut dan bermaksud menangkapnya, tapi ketika Budi hendak menangkap maling tersebut tiba-tiba pukulan si maling lebih dulu mengenai mata kanan Budi.

Kami meminta ijin pada Budi untuk memeriksa ke dapur. Setelah sekitar 30 menit memeriksa, kami tidak menemukan petunjuk apapun yang dapat dijadikan bukti ataupun untuk penyelidikan berikutnya. Karena kelelahan kami memutuskan untuk pergi ke warung pak junet untuk beristirahat. Pak junet menjual segala hal di warungnya, aku memesan kopi dan udin memesan susu. Tidak lama kemudian, pak junet datang mengantarkan pesanan kami. Udin adalah orang yang sangat teliti, dia pun menyadari bahwa pak junet mengenakan sandal yang berbeda, sandal yang kanan berwarna biru, sementara yang kiri berwarna hijau.

Setelah beristirahat di warung pak junet kami pun pulang kerumah masing-masing, karena hari sudah mulai gelap. Keesokan harinya aku pergi ke rumah Udin untuk menanyai tentang kasus hilangnya panci ibu Ipok. Sesampainya disana, ternyata Udin telah menungguku di depan rumahnya. Dia memberitahuku bahwa dia sudah mengetahui pelaku pencurian tersebut.

Kemudian Udin pun menjelaskan padaku tentang hasil penyelidikannya. Ternyata, ketika kami meninggalkan kami warung pak Junet kemarin, dia tidak langsung pulang kerumahnya, tetapi pergi memeriksa halaman belakang rumah ibu Ipok. Ketika udin memeriksa dan melakukan penyelidikan di halaman belakang rumah ibu Ipok dia menemukan sebuah sandal sebelah kiri berwarna biru tertanam ditanah yang agak becek, dia memberitahuku bahwa pencurian itu terjadi pada malam hari dan saat hujan lebat. Menurutnya sandal yang ia temukan adalah sandal dari pelaku, dia terpaksa meninggalkan sandalnya, karena ketika berlari sandal itu tertanam  di tanah yang becek, dan itu memperlambat langkahnya untuk melarikan diri, jadi dia membuat keputusan untuk meninggalkan sandal itu, daripada tertangkap oleh warga.

Petunjuk kedua adalah lebam di mata kanan Budi, Udin mengatakan bahwa pelaku pencurian adalah orang yang kidal, karena dia memukul Budi di mata sebelah kanan, kemungkinan besar dia menggunakan tangan kirinya untuk memukul, karena pada saat itu mereka saling berhadapan. Udin memberitahuku bahwa pelakunya adalah pak Junet, dia mengingatkanku ketika kami memesan minuman di warung pak Junet, pada saat pak Junet meletakkan gelas minuman di meja kami dia menggunakan tangan kirinya. Dia juga mengingatkanku tentang sandal pak Junet yang berwarna berbeda antara yang kiri dan yang kanan. Sandal yang kanan berwarna biru, dan yang kiri berwarna hijau. Ternyata  sandal yang ditemukan oleh udin dibelakang rumah ibu Ipok ukurannya sama dengan sama dengan sandal pak Junet, dan sangat cocok karena sandal yang dia temukan adalah sandal sebelah kiri dan pak Junet memiliki pasangannya yaitu sandl sebelah kanan dengan warna yang sama.
Setelah selesai menjelaskan hasil penyelidikannya, kami pun pergi ke warung pak Junet. Sesampainya disana kami melihat pak Junet sedang duduk santai di dapan warungnya. Kami pun langsung menanyai pak Junet tentang kasus itu. Tidak lama kemudian pak Junet mulai terpojok dengan pertanyaan-pertanyaan dari Udin, dan dia mengaku bahwa dialah orang yang mencuri panci ibu Ipok. Dia melakukan hal itu karena dia sangat kesal dengan ibu Ipok , karena dia sering berhutang di warung pak Junet  padahal ibu Ipok memiliki uang  untuk membayar. Panci yang dicuri itupun adalah panci yang dibeli di warung pak Junet dan belum dibayar sampai sekarang, padahal ibu Ipok sudah mengambil panci itu tiga bulan lalu.

Udin kemudian membawa pak Junet dan ibu Ipok ke kantor kepala desa agar dapat menemukan jalan keluar atas masalah tersebut secara kekeluargaan.

Sekali lagi Udin berhasil menyelesaikan kasus yang terjadi di kampung kami.



oleh : ghia g vinansyah

Comments

Promo Voucher Game